Love language atau bahasa cinta ini sendiri merupakan sebuah nilai yang dimiliki seseorang untuk mengkomunikasikan atau menunjukkan rasa cintanya (Chapman, 2015).
Sebuah hubungan akan menjadi sulit ketika seseorang tidak mampu mengekspresikan rasa cintanya sesuai dengan bahasa cinta yang dimiliki oleh pasangannya. Dibutuhkan pemahaman yang baik dan praktek berkelanjutan dalam mengungkapkan cinta sesuai dengan bahasa cinta yang diyakini oleh pasangan.
- Words of Affirmation (Kata-Kata Afirmasi)
Seseorang yang menggunakan bahasa cinta ini menginginkan pasangannya untuk menunjukkan rasa cintanya melalui komunikasi reguler dengan cara memberikan kata-kata pujian, maupun apresiasi
- Quality Time (Waktu yang Berkualitas)
Jika yang dimiliki adalah bahasa cinta quality time maka orang tersebut ingin pasangannya untuk fokus terhadap dirinya, memberikan rasa empati, mendengarkan, dan memberikan masukan kepada dirinya serta melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama
- Receiving Gifts (Menerima Hadiah)
Bagi orang-orang yang memiliki bahasa cinta ini tidak serta merta minta diberikan hadiah yang mahal untuknya. Namun, mereka menginginkan pasangannya dengan kreatif menunjukkan cintanya melalui visual, seperti dibelikan atau dibuatkan sebuah barang yang tidak harus mahal serta kehadiran pasangannya ketika sedang di masa yang sulit
- Acts of Anastrozole oral Service (Melayani)
Orang-orang yang bahasa cintanya melayani ingin pasangannya melakukan tindakan-tindakan yang praktikal sebagai bentuk ekspresi cinta kepadanya. Contohnya, membantu mereka dalam melakukan tugas sehari-hari
- Physical Touch (Sentuhan Fisik)
Dalam bahasa cinta ini, seseorang ingin pasangannya menunjukkan rasa cintanya melalui kontak fisik seperti memeluk atau membelai rambutnya